Friday, December 11, 2015

Technopreneur? Why not?

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Halo, nama saya Salma Nurkhafidoh. Saya adalah seorang mahasiswa baru jurusan Teknik Informatika. Berbicara mengenai Teknik Informatika, pada awalnya saya adalah seorang mahasiswa yang tidak punya arah dan cita-cita yang jelas di bidang ini. Hari demi hari saya lalui di dunia Teknik Informatika. Dengan begitu, akhirnya saya tahu bahwa pekerjaan di bidang ini bukan hanya menjadi seorang programmer.

Awalnya saya sempat tertarik untuk menjadi programmer. Yang terlintas di benak saya, programmer itu keren karena mereka mempunyai logika yang sangat tinggi. Namun setelah saya pikir-pikir lagi, profesi tersebut sangatlah menguras pikiran dan waktu kita. Selain memikirkan cita-cita, saya juga harus mengingat bahwa sebagai wanita yang juga berkewajiban untuk mengurus rumah tangga. Oleh karena itu, sebagian besar programmer adalah laki-laki (bukan berarti perempuan tidak bisa menjadi seorang programmer).

Terlepas dari mimpi menjadi seorang programmer, akhirnya saya memiliki arah dan tujuan baru yang mungkin saya gapai tanpa melupakan kodrat seorang wanita yaitu menjadi seorang technopreneur. Kenapa saya ingin menjadi technopreneur? Oke, mari kita simak.

Yang pertama, semua aktivitas di dunia ini semakin didominasi oleh kecanggihan IT. Tidak dapat dipungkiri bahwa kecanggihan IT telah memudahkan kegiatan para penggunanya. Sekarang ini, sedang gencar-gencarnya orang membicarakan tentang Go-Jek yang membuat saya tertarik untuk menjadi seorang technopreneur. Dengan adanya Go-Jek, masyarakat sangatlah terbantu. Mulai dari penumpangnya sampai tukang ojeknya. Selain menghasilkan keuntungan bagi si founder, Go-Jek juga membantu mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia. Selain Go-Jek, sekarang ini juga sedang booming bisnis toko online yang sangat memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Dari kedua contoh bisnis sukses yang telah saya sebutkan, saya sangat ingin menjdi seperti mereka dengan bisnis baru yang saya ciptakan. Tentunya yang bisa menghasilkan uang dan berguna untuk menyelesaikan masalah yang ada di kalangan masyarakat.

Yang kedua, saya adalah seorang wanita yang juga harus memikirkan kodrat asli saya. Saya tidak ingin, ketika saya sibuk menggapai cita-cita saya, ada keluarga yang harus dikorbankan. Bukankah kita harus bermimpi setinggi langit? Oke, itu sangat benar. Tapi kita harus realistis juga dong. Ada saatnya dimana seorang wanita harus bekerja mati-matian dan ada saatnya pula seorang wanita harus mengurus keluarganya. Jika kita menjadi technopreneur, waktu yang kita gunakan untuk bekerja akan lebih fleksibel.

Untuk menggapai cita-cita saya tersebut, yang harus saya lakukan mulai sekarang adalah memperbanyak relasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa kunci utama menjadi technopreneur sukses adanya adalah relasi. Selain relasi, saya juga harus bisa membangun teamwork yang baik. Tanpa adanya kerjasama yang baik, pasti akan banyak sekali yang kegagalan atau kesalahpahaman dalam bebagai aspek. Dan yang terpenting, untuk menjadi technopreneur yang sukses, saya harus menguasai ilmu-ilmu yang ada di dalamnya seperti ilmu untuk membuat sebuah program atau aplikasi jika nantinya saya mempunyai ide dalam bidang tersebut.

Oleh karena 2 alasan tersebut, saya sangat ingin menjadi technopreneur yang sukses dan bisa menciptakan ide kreatif sehingga berguna untuk masyarakat. Tolong diamini ya hehe J
Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salma Nurkhafidoh (5115100053)

0 komentar:

Post a Comment