Friday, December 11, 2015

FUTURE JUNGLE FOR A BETTER WORLD

Kali ini kuliah STI membahas tentang cita-cita. Sebenarnya ini adalah salah satu pertanyaan yang membuat kebanyakan anak Indonesia bingung. Untuk mewujudkan sebuah cita-cita kita butuh usaha. Salah satunya mungkin dengan kuliah. Sebagai seorang mahasiswa tentunya paling tidak kita harus punya cita-cita yang akan mengimplementasikan ilmu yang sudah di dapat selama kuliah. Namun, terkadang usaha yang dilakukan masih belum mendekati cita-cita itu sendiri. Tetapi, berbeda untuk mahasiswa teknik informatika. Di era ini, teknologi menjadi bagian penting dalam semua bidang. Inilah kelebihan seorang mahasiswa teknik informatika. Kita bisa mengimplementasikan ilmu kita dimana saja.

Akhir-akhir ini berita tentang pengrusakan hutan di Indonesia makin sering di dengar. Hal itu membuat saya miris. Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72 persen. Dengan semakin berkurangnya hutan Indonesia, maka sebagian besar kawasan Indonesia telah menjadi kawasan yang rentan terhadap bencana, baik bencana kekeringan, banjir maupun tanah longsor. Selain itu, Indonesia juga akan kehilangan beragam hewan dan tumbuhan yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Sementara itu, hutan Indonesia selama ini merupakan sumber kehidupan bagi sebagian rakyat Indonesia.


Dari sini saya melihat bahwa hutan merupakan komponen terpenting dalam kelangsungan hidup semua makhluk di dunia ini. Tentu saja kita harus menjaga komponen terpenting tersebut. Dengan system yang lebih baik dan ketat, hutan Indonesia akan lebih terjaga kelestarianya. System berbasis teknologi akan mempermudah penjagaan hutan yang sangat luas di Indonesia. Oleh karena itu, cita-cita saya adalah ingin membuat sebuah system perlindungan hutan. Ya, saya ingin memanfaatkan teknologi-teknologi canggih untuk melindungi dan memperbaiki hutan. System perlindungan hutan ini bekerja untuk mencegah apapun itu yang akan mengakibatkan kerusakan hutan. Jadi, akan ada sensor-sensor untuk mendeteksi semua hal yang merusak hutan. Contoh jika ada pemburu hewan liar yang memasuki kawasan hutan, sensor akan mendeteksi bahwa ada orang jahat yang akan melakukan kegiatan negative, kemudian alarm di pusat akan berbunyi, kemudian orang itu akan segera ditangkap, atau akan ada senjata khusus yang keluar dari pohon di beberapa area yang siap menembaki pemburu liar secara otomatis, seperti di film Hunger Games, tentunya tetap dengan mempertimbangkan kebaikan hutan. Contoh lainnya ketika terjadi kebakaran hutan, alarm akan berbunyi, sehingga kebakaran cepat diatasi sebelum menyebar.
Yang saya lihat selama ini, salah satu faktor yang menghambat perbaikan hutan adalah pemerintahan Indonesia sendiri. Mereka kurang tegas dalam menjaga kelestarian hutan. Untuk mewujudkan mimpi ini mungkin saya harus menjadi bagian dari pemerintahan. Mungkin saya harus menjadi menteri kehutanan atau presiden bila perlu. Pemerintah harus segera bertindak menyelamatkan hutan yang semakin menipis tiap tahunnya. Namun, saat ini yang bisa saya lakukan untuk menggapai cita-cita saya adalah berdoa dan belajar dengan giat di Teknik Informatika.

Nama : Arij Nafi’atul Mashuda
NRP : 5115100013

0 komentar:

Post a Comment