Friday, October 23, 2015

Google Glass

  
"Ok, Glass.” – Everything is simple through the glass


Google Glass adalah teknologi canggih yang dikembangkan oleh Google dalam bentuk kacamata melalui Project Glass. Fungsinya sama seperti smartphone yang ada, hanya saja Google Glass lebih mudah digunakan untuk situasi yang tidak memungkinkan kita untuk memegang benda, bahkan situasi yang lebih genting lainnya.
Pengalaman saya mencoba Google Glass ini saya alami ketika saya duduk di bangku SMA kelas 2. Saat itu Google Developer Surabaya mengadakan seminar khusus perempuan yang membahas tentang android, dan kebetulan juga ada pengembang Google Glass yang diundang untuk mengisi acara tersebut. Pada awalnya, saya kira bahwa kami hanya akan diperkenalkan apa itu Google Glass beserta fiturnya. Ternyata, kami berkesempatan untuk mencoba Google Glass itu sendiri. Pada saat inilah, saya mencoba Google Glass untuk yang pertama kalinya. 
Rasanya takjub dan luar biasa. Saya sering melihat iklan yang dibuat untuk promosi Google Glass di youtube. Tetapi, pada saat itu juga saya mencobanya sendiri. Hal yang membuat saya terkagum yaitu fitur yang disediakan oleh Google Glass ini sudah terbilang lengkap, canggih, dan untuk saya pribadi sangat menyenangkan, karena secara tidak langsung saya dapat berbicara dengan Google Glass sendiri. Dan untuk hubungan sesama orang menjadi lebih mudah karena tanpa bantuan tangan pun kita sudah dapat membagi momen yang sedang kita alami secara real-time kepada kerabat kita.
Google Glass Explore Edition ini dirilis pada bulan Februari 2013 oleh developer, dan resmi dijual pada tahun 2014 dengan harga yang dibanderol $1,500 USD atau sekitar Rp 20.374.500,-. Tetapi pada tanggal 19 Januari 2015, Google mengabarkan akan terjadi pemberhentian produksi dan tidak akan menjual produk ini lagi. Sesuai dengan isu yang beredar, Googel Glass 2.0 akan dirilis pada bulan September 2016 dengan tampilan yang lebih nyaman dan dapat digunakan oleh semua pengguna.
Fitur yang ditawarkan oleh Google Glass ini hampir mirip dengan smartphone pada umumnya. Google Glass memiliki kamera 5MP yang dapat merekam video hingga 720p, memori, WiFi, Bluetooth, yang akan digunakan untuk menyambungkan dengan perangkat smartphone pengguna. Smartphone yang dapat digunakan untuk menyambung konektivitas dengan Google Glass yaitu semua ponsel dengan konektivitas Bluetooth, aplikasi pendamping MyGlass dan minimal Android versi 4.0.3 (Ice Cream Sandwich) atau iOS 7.0. Sedangkan untuk sistem operasi pada Google Glass yaitu Android versi 4.0.4 (Ice Cream Sandwich).
Cara mengoperasikan Google Glass sangatlah mudah. Cukup mengatakan "Ok, Glass" dan katakan saja perintah yang ingin dilakukan. Misalnya anda ingin memotret sebuah gambar, anda dapat mengatakan "Ok, Glass, Take a Picture." Kemudian secara otomatis, Google Glass akan memotret pemandangan yang ada di depan anda. Selain itu, anda juga dapat menggunakan kedipan mata untuk mengambil gambar. Ataupun dengan cara menggerakkan touch pad yang berada di samping kanan kacamata tersebut. Sebenarnya, kata "Ok, Glass" sama halnya dengan "Ok, Google" yang ada di ponsel anda. Hanya saja pada Google Glass, operasi yang dikerjakan dilakukan pada sebuah kacamata.


Menurut saya, Google Glass sangat membantu dalam mempermudah pekerjaan. Seperti memotret gambar, merekam video, bahkan kita juga dapat mengunggah dan membagikan apa yang sedang kita alama secara real-time lewar Google Glass ini. Selain itu, mungkin kalian pernah merasakan betapa sulitnya melakukan Google Hangout dengan kerabat anda untuk menunjukkan pemandangan yang sedang anda lihat. Jangan khawatir, Google telah menjawab permasalahan anda, Google Glass adalah solusi yang tepat untuk melakukan hal tersebut. 
Setiap teknologi yang ada pasti memiliki kelemahan, sama halnya dengan Google Glass. Google Glass ini masih belum dapat dipakai oleh penderita minus maupun plus. Tetapi anda dapat bergembira karena pada Google Glass 2.0 akan didesain sedemikian rupa agar kacamata ini dapat dipakai dengan menggunakan kacamata minus/plus. Pada saat seminar, ada beberapa orang yang menderita minus, tetapi ia tetap ingin mencoba Google Glass. Setelah dipakai, orang tersebut memang dapat melihat bahwa ada sesuatu hologram di pojok kanan matanya. Tetapi, ia mengaku tidak dapat melihat tulisan/hologram tersebut dengan jelas, begitupula dengan orang lain yang menderita minus lainnya meskipun ia hanya penderita minus kecil. Kemudian, ada juga yang memakai kerudung yang mencoba menggunakan Google Glass. Sayangnya, touch pad Google Glass tidak bisa dioperasikan karena terkena kain kerudung itu sendiri. Dan jika Google Glass dipakai diluar kerudung, hal ini mustahil karena Google Glass harus diletakkan di telinga untuk menyangga Google Glass itu. Karena jika tidak, Google Glass akan terjatuh. Sejauh ini itu adalah kelemahan dari Google Glass menurut saya. Untuk aplikasi dan fitur yang sudah saya coba pada seminar itu, saya tidak merasakan suatu kekurangan/hambatan yang berarti.
Di samping itu, Google mengumumkan dalam produksi Google Glass 2.0, mereka bekerja sama dengan Ray-Ban dan Warby Parker untuk menambahkan lensa terpasang pada Google Glass itu sendiri. Kekurangan yang lain yaitu bahasa yang digunakan masih bahasa universal, yaitu bahasa inggris yang mungkin akan menjadi kendala bagi beberapa orang. Karena jika kita salah menyebutkan kalimat apa yang ingin dijalankan oleh Google Glass, maka perintah yang kita kehendaki tersebut tidak dapat dicapai. Terlepas dari itu, kita masih dapat menggunakan touch pad untuk mengoperasikan Google Glass ini.
Sekian penjelasan dari pengalaman singkat saya menggunakan Google Glass. Walaupun saya tidak memilikinya, saya sudah cukup bahagia karena dapat mencoba Google Glass ini secara nyata. Terima kasih.


 
 
Nama : Neny Lukitasari
NRP   : 5115100018
 

15 komentar:

  1. nice info gan._.
    btw kenapa penjualan google glass bisa diberhentikan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut berita yang beredar, Google akan mengupgrade fitur-fitur yang dinilai masih kurang dari versi Explorer ini. Karena pada saat penjualan pertama di Amerika Serikat masih ada yang konsumen yang merasa tidak puas dengan Google Glass Explorer ini

      Delete
  2. ada efek sampingnya gak sih buat mata normal??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setahu saya tidak. Karena Google Glass ini tidak membuat mata sakit dan cara kita melihat tampilan Google pun dapat diatur sedemikian rupa agar pengguna nyaman memakainya

      Delete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Keren banget. Kalau boleh tau harga dari google glass ini kisaran berapa ya? Apakah terjangkau apa tidak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. "Google Glass Explore Edition ini dirilis pada bulan Februari 2013 oleh developer, dan resmi dijual pada tahun 2014 dengan harga yang dibanderol $1,500 USD atau sekitar Rp 20.374.500,-"

      sumber: http://kuliahsti.blogspot.co.id/2015/10/google-glass.html

      sebelum komentar baca post dulu ya

      Delete
    2. bisa cek IG kita sis.. murah-murah kok..

      Delete
  5. yg Google glass 2.0 bakal sampe indonesia nda sih?



    Yustian-5115100058

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk pemasarannya masih belum dipastikan apakah masuk Indonesia atau tidak. Karena untuk versi Explorer sendiri, Google Glass hanya dijual di lingkungan Amerika Serikat saja. Bahkan ada yang bilang kalau mau membeli Google Glass harus memiliki alamat di Amerika. Semoga saja untuk Google Glass 2.0 masuk Indonesia :))

      Delete
  6. google glass bisa di pakai buat yang mata nya minus ga ya?kapan ya kira2 masuk ke indonesia?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya bisa dipakai untuk mata minus cuma waktu melihat tampilan Google Glass nanti akan sedikit kabur bahkan tidak jelas. Karena Google Glass sendiri tidak bisa dirangkapi kacamata. Saran sih pakai softlense kalo mau pake Google Glass secara maksimal. Untuk masalah kapan masuk Indonesia masih belum dipastikan kapan. Ditunggu aja ya

      Delete
  7. keren,apakah sudah di kembangkan pemakaian bahasa indonesia?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut beberapa Google Student Ambassador dari Indonesia yang saya temui mereka belum mengembangkan untuk pemakaian bahasa indonesia. Karena tugas mereka sendiri yaitu untuk menambah fungsi dan fitur dari Google Glass seperti untuk mendeteksi adanya gempa dan lain-lain

      Delete