Saturday, December 9, 2017

CITA-CITA SAYA? APA YA?



Pertanyaan yang paling susah untuk saya jawab saat ini adalah

“Cita-cita kamu apa?”


     Tidak ada algoritma ataupun rumus yang dapat membantu saya menjawabnya. Sebenarnya, dari dulu saya sudah punya cita-cita. Ketika masih tk, saya dianjurkan menjadi guru oleh ibu saya. Sejak itu, setiap ditanya tentang cita-cita, saya akan menjawab ingin menjadi seorang guru. Ketika di sekolah dasar, cita-cita saya masih sama. Guru adalah sosok yang sangat saya kagumi. Julukannya saja pahlawan tanpa tanda jasa. Pahlawan. Pahlawan pendidikan. Menjadi seorang guru, berarti menjadi seorang pahlawan.

     Namun, begitu masuk SMP, cita-cita saya mulai goyah. Saya masih ingin menjadi seorang guru, tapi mulai banyak pekerjaan yang saya minati. Seperti penari, pegawai bank, dan lain-lain. Saat masuk SMA, cita-cita saya tambah banyak. Ingin menjadi manager, laboran, bahkan menjadi anggota girlband ala ala korea. Namanya juga masih labil, hehe. Cita-cita saya selalu berubah ketika saya menemukan suatu hal baru yang menurut saya menyenangkan.

     Sampai ketika saya diterima di Informatika ITS. Tidak menyangka sama sekali. Karena memang dari awal tidak ada rencana masuk informatika. Di sini, saya menemukan banyak hal baru yang sangat menyenangkan. Mengkoding suatu program, belajar algoritma, dan lain-lain. Walaupun sangat sulit, tapi saya “menyukainya”. Bertemu hal yang baru, menambah daftar cita-cita saya yang sudah banyak tadi. Saya ingin menjadi game developer. Ya, saya ingin membuat game.

Mengapa?

     Saya sangat menyukai game. Hampir semua orang di dunia menyukai game. Dari dulu saya bertanya-tanya bagaimana cara membuat game yang dapat dimainkan banyak orang, dan tentunya menyenangkan. Dari membuat game, kita bisa mengasah kreatifitas serta ketekunan. Kita bisa membuat berbagai macam karakter dalam game. Nah, darisitu saya bisa merasakan pekerjaan-pekerjaan yang ada di daftar cita-cita saya tadi. Mau jadi guru? Tinggal bikin game tentang ajar mengajar. Mau jadi pegawai bank? Tinggal bikin game tentang kegiatan perbankan. Mau jadi penari atau member girlband? Tinggal bikin game yang berkaitan dengan tarian.

 

Kelebihan yang saya miliki

     Saya orang yang mau belajar dan pantang menyerah serta mempunyai semangat yang tinggi, apalagi terhadap hal-hal yang saya sukai. Saya senang bekerja dengan orang lain. Pembuatan sebuah game melibatkan banyak orang. Saya cepat mempelajari sesuatu yang saya senangi.

 

Kekurangan yang saya miliki

     Saya orang yang mudah panik. Ketika suatu hal kecil yang berpotensi mengganggu pekerjaan yang saya lakukan, terkadang saya menjadi bingung. Untuk itu, saya mulai belajar menangani kepanikan tersebut dari sekarang. Saya juga orang yang kurang teliti. Terkadang rasa malas juga menghampiri.

 

Kesempatan saya

     Di Departemen Informatika, ada mata kuliah tentang pengembangan game. Dari situ, saya bisa belajar lebih banyak tentang game. Banyak lomba yang bisa saya ikuti, sehingga kemampuan saya lebih terasah dan memiliki banyak kenalan di bidang developer game.

 

Hambatan yang saya hadapi

     Jujur saja, saya masih buta tentang pembuatan game. Saya harus memulai dari nol. Banyak mahasiswa yang memiliki cita-cita sama dengan saya namun kemampuan mereka jauh lebih baik dari saya. Ini membuat saya menjadi minder karena harus bersaing dengan mereka.

 

Strategi saya

     Yang paling utama tentunya belajar dan berlatih. Membuat game membutuhkan keahlian di berbagai aspek. Menkoding, mendesain, melakukan pemasaran, menemukan ide baru, dan lain-lain. Saya harus lebih banyak belajar tentang hal-hal tersebut. Strategi selanjutnya yaitu bertanya dan belajar dari orang lain. Bertanya pada senior yang berpengalaman di bidang game developer, bertanya pada teman yang memiliki kemampuan lebih dalam membuat game, dan juga orang-orang lain yang lebih tau tentang dunia game. Selanjutnya, saya mengikuti komunitas game, terutama komunitas dengan fokus bidang game developer. Di Informatika ITS sendiri, ada klub GameDev, klub dimana mahasiswa yang senang membuat game berkumpul. Dari situ saya bisa mendapatkan banyak ilmu. Selanjutnya, mengikuti lomba. Saya akan terus berusaha meningkatkan kemmpuan saya, sampai nanti saya merasa cukup untuk mengikuti kompetisi pembuatan game. Dengan mengikuti lomba, pengalaman saya akan bertambah. Strategi berikutnya adalah magang dan mengambil tugas akhir tentang game. Selain untuk melengkapi syarat kelulusan, magang dan TA juga berguna untuk persiapan diri saya menghadapi dunia industri yang sebenarnya, tentunya setelah lulus nanti saya tidak akan kaget dan sudah terbiasa bekerja dalam hal membuat game.

 

Alternatif jika tidak memungkinkan tercapai

     Memang, keinginan kita tidak selalu tercapai. Banyak hal yang bisa saya lakukan jika menjadi game developer tidak tercapai. Saya akan mencoba berbisnis. Berbekal ilmu IT, saya akan mencoba merintis bisnis. Bisnis tentang apa? Tergantung kebutuhan pasar di masa yang akan datang. Selain itu, saya juga ingin memiliki sanggar atau studio tari. Tentunya sanggar tadi akan saya modifikasi berdasarkan ilmu IT yang saya punya. Bagaimana bentuknya? Belum saya pikirkan lebih lanjut. Alternatif lainnya yaitu menjadi dosen. Karena sejak dulu saya ingin menjadi guru, saya memutuskan untuk memilih dosen sebagai alternatif pekerjaan. Alternatif yang lain yaitu menjadi seorang freelancer atau bekerja di perusaahaan IT.

     Sekian ulasan tentang cita-cita saya. Jangan lupa ditonton videonya, di like juga ya. kuy kuy !!
Terima Kasih :)

ATIKA RIZKI NURAKHMAH
0511174000015
STI-C
2017 


0 komentar:

Post a Comment