Monday, September 18, 2017

Memasuki Dunia Virtual


Memasuki Dunia Virtual


Ketika bermain game, pernahkah terbersit keinginan untuk memasuki dunia game? Seakan-akan kita ingin melawan musuh yang ada, mendapatkan item, dan larut akan petualangan-petualangan menantang di dunia game. Selama ini kita hanya bisa membayangkannya dengan hanya sebatas pada layar komputer atau layar handphone. Namun, tahukah bahwa hal ini tidak hanya sekedar mimpi?

Ya, kali ini saya akan membahas tentang virtual reality atau biasa dikenal VR. Menurut saya, ini adalah ‘puncak’ dari segala teknologi yang ada. Bagaimana tidak? Hanya dengan alat ini, kita dapat memasuki dunia fantasi yang hanya kita lihat di depan komputer atau hp. Kita juga dapat berinteraksi dengan karakter di suatu game seakan-akan kita pemeran utama dalam game tersebut.
Sedikit cerita, saya dulu kebetulan pernah menggunakan alat VR ini di salah satu tempat wisata di kota Batu, Jawa Timur. Di sana, kita menggunakan alat (seperti smartphone) yang telah dipasang oleh Virtual Reality. Kemudian kita memasangnya di mata. Dan, kita pun dapat merasakan sensasi seperti dijatuhkan dari tebing yang tinggi, bertemu karakter game, dan lain-lain yang selama ini hanya ada dalam mimpi kita.
Di lain waktu, saya juga pernah melihat di internet, ada orang yang bermain game menggunakan Virtual Reality. Kalau sebelumnya kita hanya bisa melihat, saat itu kita dapat berinteraksi dengan benda-benda yang ada di game dengan menggunakan controller yang dipegang di tangan. Dengan itu kita dapat ‘lebih’ masuk ke dunia game yang kita inginkan.
Orang awam, khususnya para gamer, tentu sangat menginginkan alat ini. Tanpa dipungkiri, peminat alat ini meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pengembangan alat tersebut. Namun, tidak banyak orang yang memilikinya, karena harganya yang relatif mahal.
Namun, dibalik keunggulan yang ‘besar’ itu, VR juga punya kelemahan. Di antaranya dapat mengakibatkan gangguan mata jika digunakan secara terus-menerus. Karena itu disarankan jangan terlalu lama menggunakan alat ini, karena radiasi yang dipancarkan alat ini cukup besar. Kemudian ada beberapa kasus yang penggunanya terlalu ‘terbawa’ dalam dunia di dalam VR tersebut. Akibatnya kemampuan sosialitasnya menurun, dan dia terus menganggap bahwa dunia virtual itu adalah dunianya.
Virtual Reality termasuk terobosan teknologi yang sangat berpengaruh dalam dekade ini. Meskipun masih banyak kekurangan, namun tidak dipungkiri alat ini memiliki pengaruh besar pada masyarakat. Diharapkan masyarakat yang memiliki atau menggunakan alat ini dapat memiliki pengaturan waktu yang baik, dan tetap sadar dengan kondisi lingkungan sekitarnya.


Meila Kamilia
05111740000189

0 komentar:

Post a Comment