Monday, September 18, 2017

Piranti Kecerdasan Buatan yang Memukau sekaligus Bermanfaat

Piranti Kecerdasan Buatan yang Memukau sekaligus Bermanfaat 

Teknologi merupakan salah satu sarana krusial bagi manusia dalam penyediaan piranti-piranti yang berfungsi untuk mendapatkan penyelesaian dari suatu permasalahan serta kebutuhan pokok dalam kehidupan. Tanpa adanya teknologi, manusia tentu mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan hampir mustahil untuk menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan yang rumit. Eksistensi teknologi canggih menjadi prioritas utama di era yang serba digital. Penyebabnya ialah solusi yang diperlukan untuk menjawab suatu permasalahan melalui alat haruslah efektif, efisien, dan hanya membutuhkan sedikit waktu. Maka tidak mengherankan jika tuntutan akan teknologi cerdas dan mutakhir setiap hari kian meningkat. Problematika hidup yang semakin plural dan kompleks di era modern menjadikan manusia harus mampu berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan teknologi. Dalam proses pengembangannya, teknologi dalam lingkup ilmu kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan teknologi yang paling banyak diminati untuk diimplementasikan dan dikaji dalam realitas kehidupan manusia.

Salah satu contoh teknologi artificial intelligence

Artificial intelligence atau kecerdasan buatan merupakan salah satu ilmu yang mempelajari bagaimana membuat mesin mampu melakukan pekerjaan seperti manusia atau bahkan lebih baik dari manusia. Pekerjaan yang dimaksud meliputi kegiatan berpikir dan menalar (basis pengetahuan) serta menarik kesimpulan berdasar pada  pengetahuan dan pengalaman (motor inferensi). Alasan pengembangan kecerdasan buatan menjadi bahasan utama ialah kelebihan yang ditawarkan dapat membantu aktivitas atau pekerjaan manusia. Beberapa kelebihan kecerdasan buatan adalah cara kerja yang lebih cepat, mampu memproduksi hasil yang lebih baik dan akurat, lebih bersifat permanen (tidak berubah selama sistem komputer dan program tidak melakukan revisi), dan lebih ekonomis (mampu mengerjakan dalam jangka waktu yang relatif lama). Selain itu, dalam penerapan teknologi berbasis kecerdasan buatan, lingkup yang dapat diaplikasi secara komersil cukup banyak. Lingkup tersebut meliputi sistem pakar (expert system), pengolahan bahasa alami (natural langage processing), pengenalan ucapan (speech recognition), robotika dan sistem sensor atau navigasi, computer vision, intelligent computer-aided instruction, dan game playing. Namun, teknologi pengenalan ucapan serta robotika dan sistem navigasi merupakan dua lingkup yang paling berkesan dan mendapat perhatian.

Teknologi berbasis kecerdasan buatan dalam lingkup pengenalan ucapan bertujuan untuk memudahkan manusia berkomunikasi dengan komputer menggunakan suara agar kebutuhan yang diinginkan dapat terpenuhi. Salah satu aplikasi yang telah mengimplementasikan ialah  google dalam fitur Google Assistant pada fasilitas “Ok Google”. Dengan fasilitas tersebut, pengguna tidak perlu menulis kata kunci pada kotak pencarian yang tersedia. Apalagi jika yang ingin dicari menggunakan kalimat yang panjang. Cukup menekan tanda mic yang terletak disebelah kanan atau mengatakan “Ok google” dan menginput kata kunci dengan suara. Maka, daftar website atau blog yang relevan dengan kata kunci akan tampil pada halaman google. Untuk deteksi kata kunci, pengguna diharap menggunakan suara yang jelas dan bahasa yang dikenali oleh “Ok Google”. Selain itu, dengan fasilitas tersebut, pengguna akan hemat waktu dan tenaga dalam memaksimalkan pencarian secara instan tanpa membuang waktu dengan menulis kata kunci di kotak pencarian.

Sedangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan dalam lingkup robotika dan sistem navigasi memiliki tujuan untuk meringankan pekerjaan manusia, sebagai media hobi atau hiburan, dan lain sebagainya. Untuk lingkup robotika, pengembangannya sangatlah pesat, baik pada hardware atau pembaruan software dalam robot. Hampir seluruh negara di penjuru dunia melakukan penelitian untuk membuat robot yang canggih dan dilengkapi berbagai fitur untuk menunjang kinerjanya. Misalnya saja robot humanoid keluaran NASA yang bernama R5 atau Valkyrie yang diciptakan untuk menjalankan misi eksplorasi adanya kehidupan untuk manusia di planet Mars dan memperbaiki kehidupan bumi dengan beroperasi di lingkungan yang ekstrem dan berbahaya di bumi. R5 sendiri dirancang untuk memiliki fitur yang mampu menyelesaikan permasalahan akibat badai debu yang melanda di Mars dengan tujuan menyelaraskan komunikasi, memperbaiki susunan, dan merperbaiki kebocoran habitat. Untuk fitur pada hardware, R5 telah dilengkapi dengan sensor kamera bahaya di depan dan di belakang badan yang digunakan untuk memproteksi keadaan bahaya saat melakukan misi di luar angkasa, planet Mars. Di sisi lain,  munculnya robot yang mampu menjalankan pergerakannya secara mandiri sangatlah mengagumkan. Dengan algoritma yang telah dirancang dan diimplementasikan dalam suatu program, robot yang tersusun dari beberapa kubus tersebut mampu membentuk berbagai pola atau bentuk susunan berbeda dalam setiap waktu. Kegiatan tersebut dilakukan secara spontan oleh si robot tanpa perintah dari pengguna. Seluruh proses pengembangan robot dan piranti cerdas yang lain merupakan representasi dari kecanggihan perkembangan teknologi di era modern.

Dalam setiap pengembangan teknologi kecerdasan buatan, setiap tujuan pembuatan karya ciptanya merepresentasikan tujuan awal dibentuknya yaitu untuk membantu manusia untuk menyelesaikan persoalan dalam kehidupan dalam entitas ilmiah dengan basis pengetahuan dan penarikan kesimpulan. Maka dari itu, pegembangan kecerdasan buatan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan manusia itu sendiri, bukan karena tujuan yang lain. Sebab jika penelitian mengenai kecerdasan buatan melampaui batas kewajaran, bukan tidak mungkin bahwa manusia akan dikalahkan oleh piranti cerdas.

Nama  :Bella Septina Ika Hartanti
NRP    :05111740000117


sumber gambar 
https://www.google.co.id/search?q=ok+google&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiGworTua3WAhXMNI8KHQ_yCeMQ_AUIDSgE&biw=1536&bih=710&dpr=1.25#imgrc=MyI3g1rfh-PYnM:
           




0 komentar:

Post a Comment