Sumber : www.google.com/image |
Halo para pembaca setia blog. Saya kembali untuk membagikan
sedikit banyaknya cerita saya tentang cita-cita.
Cita-cita. Saat ditanya dulu apa cita-cita saya, dengan mantap saya akan menjawab “Dokter :v”. Ya, itulah yang saya akan jawab saat saya duduk di bangku sekolah dasar. Namun,cita-cita menjadi dokter itu kemudian hilang tanpa bekas seiring berjalannya waktu, terlebih dengan alasan pelajaran biologi merupakanmusuh
alami pelajaran sulit saya dulu saat SMA. Bertambahnya usia juga
memberi banyak perubahan bagi saya. Sekarang, saat orang kembali menanyakan
cita-cita, saya hanya bisa tersenyum menjawab “Saya masih
memikirkannya”. Ya, saya sudah masih memikirkan cita-cita yang
tepat untuk saya. Karena apa yang saya pikirkan hingga saat ini tak lain adalah
mimpi. Begitu banyak mimpi-mimpi yang saya rangkai dalam hati dan pikiran.
Cita-cita. Saat ditanya dulu apa cita-cita saya, dengan mantap saya akan menjawab “Dokter :v”. Ya, itulah yang saya akan jawab saat saya duduk di bangku sekolah dasar. Namun,cita-cita menjadi dokter itu kemudian hilang tanpa bekas seiring berjalannya waktu, terlebih dengan alasan pelajaran biologi merupakan
Pertama kali saya bermimpi menjadi seorang penyanyi. Mungkin
terdengar lucu mengingat suara saya yang pas-pasan. Namun tak ada yang salah
dari sebuah mimpi gadis kecil yang ingin menyampaikan pikiran dan perasaaannya
lewat lagu yang disusun dengan melodi yang indah. Namun
mungkin nyanyian saya tak sejalan dengan kenyataan. Saya pun mulai melupakan
mimpi manis itu. Saya pun mulai menulis. Mengungkapkan pikiran
dan perasaan lewat tulisan lebih terlihat masuk akal bagi saya. Saya pun
menulis berbagai tulisan, baik itu puisi, cerpen, fiksi mini, private writing
dan bahkan potongan naskah novel pernah saya tuangkan di blog pribadi saya dan
juga tak ingat lagi berapa banyak buku diari yang saya habiskan dulu.
Saat SMA saya masuk kedalam club jurnalistik dan teater. Saya
mulai mengekspresikan diri lewat artikel atau karya sastra lain atau bahkan
terjun dalam seni peran maupun menjadi penulis naskah drama.Namun mimpi saya
pun sedikit demi sedikit tergerus oleh sebuah tantangan baru dalam diri saya,
yaitu bagaimana bisa mimpi saya itu diwujudkan dan dapat berguna bagi
orang-orang di sekitar saya.
Sumber : www.google.com/image |
Akhirnya saya memilih bermimpi di bidang teknologi mengingat zaman
sekarang dan ke masa depannya, teknologi adalah aspek yang akan sangat
berkembang pesat. Saya ingin bekerja sebagai Software Engineer. Ya, sebagai seorang
yang bekerja dengan mengembangkan perangkat lunak untuk berbagai keperluan.
Profesi yang tentunya membutuhkan perjuangan yang begitu berat untuk meraihnya.
Namun, kelebihannya lewat profesi ini saya
dapat mengembangkan software untuk pendidikan untuk bisnis, untuk hiburan,
untuk games, dan lain sebagainya. Tentunya profesi ini akan sangat
bermanfaat bagi masyarakat terutama mereka yang sangat membutuhkannya. Saya
ingin berperan dalam pembuatan sebuah software bagi
masyarakat yaitu sebuah software atau aplikasi yang dapat bermanfaat bagi para
petani dan nantinya akan menjadi hal yang umum di masyarakat.
Maka dari itu saya memilih mengambil kuliah di
jurusan teknik informatika ini yang sekiranya ke depannya akan menjadi tumpuan
harapan saya untuk menggapai profesi sebagai Software Engineer.
Setelah berkecimpung di dunia software , saya
juga ingin mendirikan sekolah di daerah saya. Kecintaan saya terhadap daerah
saya membuat saya bermimpi untuk mendirikan sekolah yang difasilitasi fasilitas
yang berbasis teknologi dan berjalan dengan teknologi di dalamnya. Daerah saya
tentunya tidak sebesar atau metropolitan seperti Surabaya ini, tapi pendidikannya jangan ditanya. Begitu banyak anak-anak cerdas yang berpotensi di
daerah saya. Dengan teknologi yang seadanya saja, anak-anak disana bisa
mengenyam pendidikan di universitas ternama di Indonesia bahkan sampai ke luar
negeri, apalagi jika diberikan fasilitas yang memadai dengan teknologi canggih.
Saya ingin anak-anak di daerah saya juga ikut, bukan hanya mereka yang berduit
dapat merasakan cipratan teknologi canggih. Saya ingin mereka semua dapat
merasakan bagaimana sesungguhnya perkembangan teknologi itu, bukan hanya
sekedar memegang sebuah smartphone atau perangkat android di tangan.
Setelah semua itu cita-cita terbesar saya adalah
mengunjungi tempat-tempat yang saya ingin kunjungi di dunia. Begitu banyak
daftar tempat di dunia yang saya ingin lihat dan rasakan secara nyata dan
tentunya mengajak kedua orang tua saya.
Strategi. Berbicara strategi, tentunya sudah
banyak wacana strategi yang mulai tersusun di otak saya. Saya
akan meniingkatkan kemampuan saya dalam bidang-bidang yang nantinya akan
mendukung saya meraih cita-cita itu. Saat ini saya masih pemula yang sedang berjuang akrab belajar berbagai mata kuliah Teknik Informatika dengan kemampuan saya yang
masih sangat dasar tentunya. Maka dibalik itu kekuatan saya adalah kerja keras
dan doa. (Mohon doanya =) )
Demikianlah uraian saya tentang cita-cita saya.
Terimakasih bagi pembaca yang benar-benar membaca tulisan
saya.
Yolanda Wisdanita Samosir
5115100023
0 komentar:
Post a Comment