Setiap orang tentu ingin memiliki sebuah profesi. Berbagai macam faktor dan alasan yang menjadi dasar dalam pemilihan sebuah profesi tentu berbeda sesuai kemampuan masing-masing individu. Ada banyak sekali pilihan profesi yang tersedia. Apalagi bagi Anda yang terjun di bidang Teknologi Informasi. Dari jaman ke jaman, teknologi tidak akan pernah berharga mati karena teknologi itu sendirilah yang semakin gencar untuk dikembangkan. Teknologi menjadi faktor penting perkembangan kemajuan pola pikir manusia.
Bagi kita, mahasiswa Teknik
Informatika, ada banyak sekali profesi yang ditawarkan. Mulai dari programmer,
Software Engineer, IT Consultant, Web Engineer, System Analyst, Game Developer,
Intelligent System Developer, Database Administrator, dan masih banyak lagi.
Lalu seperti apakah profesi pilihanmu?
Banyaknya pilihan profesi
membuat saya sendiri bingung kelak jadi seorang... Salah satu pilihan yang
menggiurkan adalah menjadi seorang Technopreneur.
Apa itu Technopreneur?
Technopreneur
berasal dari gabungan dua kata, yaitu technology
dan entrepreneur. Techonology berarti sesuatu yang dapat
memudahkan pekerjaan manusia, sedangkan entrepreneur
berarti kemampuan untuk bekerja sendiri. Secara luas, technopreneur diartikan
menciptakan sesuatu yang dapat membantu kehidupan manusia untuk mendapatkan
penghasilan. Dari employee, self-employee, business owner, dan investor,
technopreneur merupakan salah satu sisi dunia baru, dimana masih sangat terbuka
dengan luas kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang besar.
Technopreneurship adalah sebuah terobosan bisnis berbasis teknologi, yang
memiliki wawasan untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan
generasi muda. Terlebih technopreneurship juga dapat digunakan untuk mensiasati
masalah pengangguran intelektual yang semakin meningkat melalui penciptaan
lapangan-lapangan kerja baru. Selain itu juga bisa menjadi arena untuk
meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK, sehingga akan banyak
menciptakan tenaga handal ditengah kompetisi global. Itulah yang menjadi
tonggak awal tekad saya ingin terjun di bidang ini.
Pada
dasarnya profesi technopreneur bukanlah profesi yang mudah. Kita dituntut untuk
bisa mengembangkan ide-ide baru sehingga dapat menciptakan teknologi yang baik.
Meski peluang profesi ini cukup besar, tetapi hambatan dalam pencapaian
kesuksesannya pun juga tinggi. Tak jarang ide-ide yang sudah ada sulit untuk
diimplementasikan menjadi sebuah produk. Sisi efisiensi, pemanfaatan, bahkan
penampilan menjadi nilai tersendiri untuk produk agar dapat diterima oleh
masyarakat. Selain faktor internal, faktor eksternal juga berpengaruh. Ketika
sebuah produk lahir, dibutuhkan keterampilan dalam pemasaran produk tersebut.
Mulai dari hal yang sederhana seperti pengenalan, pendistribusian, dan hal-hal
lainnya perlu diperhatikan secara mendetail agar kelak masyarakat mengetahui
dengan baik produk teknologi tersebut.
Selain
menyiapkan pengetahuan tentang teknologi, berikut adalah beberapa aspek yang
harus diperhatikan untuk menjadi seorang technopreneur:
•
Menggali diri
Kunci agar memiliki jiwa pengusaha adalah dengan cara melihat karakter
diri. Ini dapat dilihat dari kebiasaan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Karakter juga dapat dibentuk berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. Seseorang
dengan kreativitas tinggi akan memiliki kemampuan lebih untuk mengatasi suatu
situasi dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat kreativitas yang
lebih rendah. Karena itu, kreativitas menjadi salah satu karakter yang sebaiknya dimiliki oleh seorang
technopreneur. Tidak hanya kretivitas, seorang technopreneur juga harus fokus
dan mampu menahan ego diri.
•
Kemampuan yang diperlukan
Selain pengetahuan tentang teknologi, dibutuhkan pula keterampilan
menulis, presentasi lisan, pengorganisasian, dan pastinya keterampilan
manajemen usaha termasuk hal-hal dalam memulai, mengembangkan, dan mengelola
perusahaan. Keterampilan dalam membuat keputusan, pemasaran, pembiayaan,
produksi, kontrol, dan negosiasi juga sangat penting dalam membangun dan
mengembangkan usaha. Yang intinya semua itu termasuk dalam keterampilan
kewirausahaan.
•
Memulai usaha
Untuk menjadi seorang technopreneur tidak mungkin terjadi begitu saja.
Hal paling pokok yang harus dilakukan adalah memulai usaha itu sendiri. Tanpa
memulai tidak akan ada apapun yang akan diperoleh. Berani memulai berarti
berani untuk menerima segala konsekuensinya pula. Baik untung atau rugi harus
diterima dengan baik dan anggaplah sebagai pembelajaran hari esok agar kita
bisa terus berkembang.
Berikut
tadi sedikit penjelasan tentang technopreneurship. Sekian.
Nama : Davin Masasih
NRP : 5115100113
0 komentar:
Post a Comment