Pertanyaan yang paling susah untuk saya jawab saat ini
adalah
“Cita-cita kamu apa?”
Tidak ada algoritma ataupun rumus yang dapat membantu saya
menjawabnya. Sebenarnya, dari dulu saya sudah punya cita-cita. Ketika masih tk,
saya dianjurkan menjadi guru oleh ibu saya. Sejak itu, setiap ditanya tentang
cita-cita, saya akan menjawab ingin menjadi seorang guru. Ketika di sekolah
dasar, cita-cita saya masih sama. Guru adalah sosok yang sangat saya kagumi.
Julukannya saja pahlawan tanpa tanda jasa. Pahlawan. Pahlawan pendidikan.
Menjadi seorang guru, berarti menjadi seorang pahlawan.
Namun, begitu masuk SMP, cita-cita saya mulai goyah. Saya
masih ingin menjadi seorang guru, tapi mulai banyak pekerjaan yang saya minati.
Seperti penari, pegawai bank, dan lain-lain. Saat masuk SMA, cita-cita saya
tambah banyak. Ingin menjadi manager, laboran, bahkan menjadi anggota girlband
ala ala korea. Namanya juga masih labil, hehe. Cita-cita saya selalu berubah
ketika saya menemukan suatu hal baru yang menurut saya menyenangkan.
Sampai ketika saya diterima di Informatika ITS. Tidak
menyangka sama sekali. Karena memang dari awal tidak ada rencana masuk
informatika. Di sini, saya menemukan banyak hal baru yang sangat menyenangkan.
Mengkoding suatu program, belajar algoritma, dan lain-lain. Walaupun sangat
sulit, tapi saya “menyukainya”. Bertemu hal yang baru, menambah daftar
cita-cita saya yang sudah banyak tadi. Saya ingin menjadi game developer. Ya,
saya ingin membuat game.
Mengapa?
Saya sangat menyukai game. Hampir semua orang di dunia
menyukai game. Dari dulu saya bertanya-tanya bagaimana cara membuat game yang
dapat dimainkan banyak orang, dan tentunya menyenangkan. Dari membuat game,
kita bisa mengasah kreatifitas serta ketekunan. Kita bisa membuat berbagai
macam karakter dalam game. Nah, darisitu saya bisa merasakan
pekerjaan-pekerjaan yang ada di daftar cita-cita saya tadi. Mau jadi guru? Tinggal
bikin game tentang ajar mengajar. Mau jadi pegawai bank? Tinggal bikin game
tentang kegiatan perbankan. Mau jadi penari atau member girlband? Tinggal bikin
game yang berkaitan dengan tarian.
Kelebihan yang saya miliki
Saya orang yang mau belajar dan pantang menyerah serta
mempunyai semangat yang tinggi, apalagi terhadap hal-hal yang saya sukai. Saya
senang bekerja dengan orang lain. Pembuatan sebuah game melibatkan banyak
orang. Saya cepat mempelajari sesuatu yang saya senangi.
Kekurangan yang saya miliki
Saya orang yang mudah panik. Ketika suatu hal kecil yang
berpotensi mengganggu pekerjaan yang saya lakukan, terkadang saya menjadi
bingung. Untuk itu, saya mulai belajar menangani kepanikan tersebut dari
sekarang. Saya juga orang yang kurang teliti. Terkadang rasa malas juga
menghampiri.
Kesempatan saya
Di Departemen Informatika, ada mata kuliah tentang
pengembangan game. Dari situ, saya bisa belajar lebih banyak tentang game. Banyak
lomba yang bisa saya ikuti, sehingga kemampuan saya lebih terasah dan memiliki
banyak kenalan di bidang developer game.
Hambatan yang saya hadapi
Jujur saja, saya masih buta tentang pembuatan game. Saya harus
memulai dari nol. Banyak mahasiswa yang memiliki cita-cita sama dengan saya
namun kemampuan mereka jauh lebih baik dari saya. Ini membuat saya menjadi
minder karena harus bersaing dengan mereka.
Strategi saya
Yang paling utama tentunya belajar dan berlatih. Membuat game
membutuhkan keahlian di berbagai aspek. Menkoding, mendesain, melakukan
pemasaran, menemukan ide baru, dan lain-lain. Saya harus lebih banyak belajar
tentang hal-hal tersebut. Strategi selanjutnya yaitu bertanya dan belajar dari
orang lain. Bertanya pada senior yang berpengalaman di bidang game developer,
bertanya pada teman yang memiliki kemampuan lebih dalam membuat game, dan juga
orang-orang lain yang lebih tau tentang dunia game. Selanjutnya, saya mengikuti
komunitas game, terutama komunitas dengan fokus bidang game developer. Di Informatika
ITS sendiri, ada klub GameDev, klub dimana mahasiswa yang senang membuat game
berkumpul. Dari situ saya bisa mendapatkan banyak ilmu. Selanjutnya, mengikuti
lomba. Saya akan terus berusaha meningkatkan kemmpuan saya, sampai nanti saya
merasa cukup untuk mengikuti kompetisi pembuatan game. Dengan mengikuti lomba,
pengalaman saya akan bertambah. Strategi berikutnya adalah magang dan mengambil
tugas akhir tentang game. Selain untuk melengkapi syarat kelulusan, magang dan
TA juga berguna untuk persiapan diri saya menghadapi dunia industri yang
sebenarnya, tentunya setelah lulus nanti saya tidak akan kaget dan sudah
terbiasa bekerja dalam hal membuat game.
Alternatif jika tidak memungkinkan tercapai
Memang, keinginan kita tidak selalu tercapai. Banyak hal
yang bisa saya lakukan jika menjadi game developer tidak tercapai. Saya akan
mencoba berbisnis. Berbekal ilmu IT, saya akan mencoba merintis bisnis. Bisnis tentang
apa? Tergantung kebutuhan pasar di masa yang akan datang. Selain itu, saya juga
ingin memiliki sanggar atau studio tari. Tentunya sanggar tadi akan saya
modifikasi berdasarkan ilmu IT yang saya punya. Bagaimana bentuknya? Belum saya
pikirkan lebih lanjut. Alternatif lainnya yaitu menjadi dosen. Karena sejak
dulu saya ingin menjadi guru, saya memutuskan untuk memilih dosen sebagai
alternatif pekerjaan. Alternatif yang lain yaitu menjadi seorang freelancer
atau bekerja di perusaahaan IT.
Sekian ulasan tentang cita-cita saya. Jangan lupa ditonton videonya, di like juga ya. kuy kuy !!
Terima Kasih :)
ATIKA RIZKI NURAKHMAH
0511174000015
STI-C
2017
0 komentar:
Post a Comment