"Ok, Glass.” – Everything is simple
through the glass
Google Glass
adalah teknologi canggih yang dikembangkan oleh Google dalam bentuk kacamata
melalui Project Glass. Fungsinya sama seperti smartphone yang ada, hanya
saja Google Glass lebih mudah digunakan untuk situasi yang tidak memungkinkan
kita untuk memegang benda, bahkan situasi yang lebih genting lainnya.
Pengalaman saya
mencoba Google Glass ini saya alami ketika saya duduk di bangku SMA kelas 2.
Saat itu Google Developer Surabaya mengadakan seminar khusus perempuan yang
membahas tentang android, dan kebetulan juga ada pengembang Google Glass yang
diundang untuk mengisi acara tersebut. Pada awalnya, saya kira bahwa kami hanya
akan diperkenalkan apa itu Google Glass beserta fiturnya. Ternyata, kami
berkesempatan untuk mencoba Google Glass itu sendiri. Pada saat inilah, saya
mencoba Google Glass untuk yang pertama kalinya.
Rasanya takjub
dan luar biasa. Saya sering melihat iklan yang dibuat untuk promosi Google
Glass di youtube. Tetapi, pada saat itu juga saya mencobanya sendiri. Hal yang
membuat saya terkagum yaitu fitur yang disediakan oleh Google Glass ini sudah
terbilang lengkap, canggih, dan untuk saya pribadi sangat menyenangkan, karena
secara tidak langsung saya dapat berbicara dengan Google Glass sendiri. Dan
untuk hubungan sesama orang menjadi lebih mudah karena tanpa bantuan tangan pun
kita sudah dapat membagi momen yang sedang kita alami secara real-time kepada
kerabat kita.
Google Glass
Explore Edition ini dirilis pada bulan Februari 2013 oleh developer, dan resmi
dijual pada tahun 2014 dengan harga yang dibanderol $1,500 USD atau sekitar Rp
20.374.500,-. Tetapi pada tanggal 19 Januari 2015, Google mengabarkan akan
terjadi pemberhentian produksi dan tidak akan menjual produk ini lagi. Sesuai
dengan isu yang beredar, Googel Glass 2.0 akan dirilis pada bulan September
2016 dengan tampilan yang lebih nyaman dan dapat digunakan oleh semua pengguna.
Fitur yang
ditawarkan oleh Google Glass ini hampir mirip dengan smartphone pada
umumnya. Google Glass memiliki kamera 5MP yang dapat merekam video hingga 720p,
memori, WiFi, Bluetooth, yang akan digunakan untuk menyambungkan dengan
perangkat smartphone pengguna. Smartphone yang dapat digunakan untuk menyambung
konektivitas dengan Google Glass yaitu semua ponsel dengan konektivitas
Bluetooth, aplikasi pendamping MyGlass dan minimal Android versi 4.0.3 (Ice
Cream Sandwich) atau iOS 7.0. Sedangkan untuk sistem operasi pada Google Glass
yaitu Android versi 4.0.4 (Ice Cream Sandwich).
Cara
mengoperasikan Google Glass sangatlah mudah. Cukup mengatakan "Ok,
Glass" dan katakan saja perintah yang ingin dilakukan. Misalnya anda ingin
memotret sebuah gambar, anda dapat mengatakan "Ok, Glass, Take a
Picture." Kemudian secara otomatis, Google Glass akan memotret pemandangan
yang ada di depan anda. Selain itu, anda juga dapat menggunakan kedipan mata
untuk mengambil gambar. Ataupun dengan cara menggerakkan touch pad yang
berada di samping kanan kacamata tersebut. Sebenarnya, kata "Ok,
Glass" sama halnya dengan "Ok, Google" yang ada di ponsel anda.
Hanya saja pada Google Glass, operasi yang dikerjakan dilakukan pada sebuah
kacamata.
Menurut saya,
Google Glass sangat membantu dalam mempermudah pekerjaan. Seperti memotret
gambar, merekam video, bahkan kita juga dapat mengunggah dan membagikan apa
yang sedang kita alama secara real-time lewar Google Glass ini. Selain
itu, mungkin kalian pernah merasakan betapa sulitnya melakukan Google Hangout
dengan kerabat anda untuk menunjukkan pemandangan yang sedang anda lihat.
Jangan khawatir, Google telah menjawab permasalahan anda, Google Glass adalah
solusi yang tepat untuk melakukan hal tersebut.
Setiap
teknologi yang ada pasti memiliki kelemahan, sama halnya dengan Google Glass.
Google Glass ini masih belum dapat dipakai oleh penderita minus maupun plus.
Tetapi anda dapat bergembira karena pada Google Glass 2.0 akan didesain
sedemikian rupa agar kacamata ini dapat dipakai dengan menggunakan kacamata minus/plus.
Pada saat seminar, ada beberapa orang yang menderita minus, tetapi ia
tetap ingin mencoba Google Glass. Setelah dipakai, orang tersebut memang dapat
melihat bahwa ada sesuatu hologram di pojok kanan matanya. Tetapi, ia mengaku
tidak dapat melihat tulisan/hologram tersebut dengan jelas, begitupula dengan
orang lain yang menderita minus lainnya meskipun ia hanya penderita minus
kecil. Kemudian, ada juga yang memakai kerudung yang mencoba menggunakan
Google Glass. Sayangnya, touch pad Google Glass tidak bisa dioperasikan
karena terkena kain kerudung itu sendiri. Dan jika Google Glass dipakai diluar
kerudung, hal ini mustahil karena Google Glass harus diletakkan di telinga
untuk menyangga Google Glass itu. Karena jika tidak, Google Glass akan
terjatuh. Sejauh ini itu adalah kelemahan dari Google Glass menurut saya. Untuk
aplikasi dan fitur yang sudah saya coba pada seminar itu, saya tidak merasakan
suatu kekurangan/hambatan yang berarti.
Di samping itu,
Google mengumumkan dalam produksi Google Glass 2.0, mereka bekerja sama dengan
Ray-Ban dan Warby Parker untuk menambahkan lensa terpasang pada Google
Glass itu sendiri. Kekurangan yang lain yaitu bahasa yang digunakan masih
bahasa universal, yaitu bahasa inggris yang mungkin akan menjadi kendala bagi
beberapa orang. Karena jika kita salah menyebutkan kalimat apa yang ingin
dijalankan oleh Google Glass, maka perintah yang kita kehendaki tersebut tidak
dapat dicapai. Terlepas dari itu, kita masih dapat menggunakan touch pad untuk
mengoperasikan Google Glass ini.
Sekian penjelasan dari
pengalaman singkat saya menggunakan Google Glass. Walaupun saya tidak
memilikinya, saya sudah cukup bahagia karena dapat mencoba Google Glass ini
secara nyata. Terima kasih.
NRP : 5115100018
nice info gan._.
ReplyDeletebtw kenapa penjualan google glass bisa diberhentikan?
Menurut berita yang beredar, Google akan mengupgrade fitur-fitur yang dinilai masih kurang dari versi Explorer ini. Karena pada saat penjualan pertama di Amerika Serikat masih ada yang konsumen yang merasa tidak puas dengan Google Glass Explorer ini
Deleteada efek sampingnya gak sih buat mata normal??
ReplyDeleteSetahu saya tidak. Karena Google Glass ini tidak membuat mata sakit dan cara kita melihat tampilan Google pun dapat diatur sedemikian rupa agar pengguna nyaman memakainya
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKeren banget. Kalau boleh tau harga dari google glass ini kisaran berapa ya? Apakah terjangkau apa tidak?
ReplyDelete"Google Glass Explore Edition ini dirilis pada bulan Februari 2013 oleh developer, dan resmi dijual pada tahun 2014 dengan harga yang dibanderol $1,500 USD atau sekitar Rp 20.374.500,-"
Deletesumber: http://kuliahsti.blogspot.co.id/2015/10/google-glass.html
sebelum komentar baca post dulu ya
Ini emang ga baca dulu?
Deletebisa cek IG kita sis.. murah-murah kok..
Deleteyg Google glass 2.0 bakal sampe indonesia nda sih?
ReplyDeleteYustian-5115100058
Untuk pemasarannya masih belum dipastikan apakah masuk Indonesia atau tidak. Karena untuk versi Explorer sendiri, Google Glass hanya dijual di lingkungan Amerika Serikat saja. Bahkan ada yang bilang kalau mau membeli Google Glass harus memiliki alamat di Amerika. Semoga saja untuk Google Glass 2.0 masuk Indonesia :))
Deletegoogle glass bisa di pakai buat yang mata nya minus ga ya?kapan ya kira2 masuk ke indonesia?
ReplyDeleteSebenarnya bisa dipakai untuk mata minus cuma waktu melihat tampilan Google Glass nanti akan sedikit kabur bahkan tidak jelas. Karena Google Glass sendiri tidak bisa dirangkapi kacamata. Saran sih pakai softlense kalo mau pake Google Glass secara maksimal. Untuk masalah kapan masuk Indonesia masih belum dipastikan kapan. Ditunggu aja ya
Deletekeren,apakah sudah di kembangkan pemakaian bahasa indonesia?
ReplyDeleteMenurut beberapa Google Student Ambassador dari Indonesia yang saya temui mereka belum mengembangkan untuk pemakaian bahasa indonesia. Karena tugas mereka sendiri yaitu untuk menambah fungsi dan fitur dari Google Glass seperti untuk mendeteksi adanya gempa dan lain-lain
Delete